-->

Rekayasa perangkat lunak menggunakan metode waterfall


      
Model waterfall menurut Roger S. Pressman

Secara garis besar, model ini sama dengan tahapan – tahapan model waterfall pada umumnya. Berikut akan dijelaskan implementasi dari waterfall untuk sistem informasi akademik MA.Sabda Ria Nada.

a.      Sistem / Information Engineering and Modeling
     Permodelan ini diawali dengan mencari kebutuhan dari keseluruhan sistem yang akan diaplikasikan ke dalam bentuk software karena setiap software harus  berinteraksi dengan elemen-elemen lain seperti perangkat keras, basis data dan lain sebagainya. Tahap ini sering disebut dengan Project Definition Software Requirements Analysis.
      Berikut merupakan implementasi kebutuhan hardware dari sistem informasi akademik di MA.Sabda Ria Nada.
1.      Processor intel core i3-4030I(4cpus) 2.4Ghz
2.      Ram ddr3 2gb
3.      Harddisk 500 gb
4.      Vga intel hd grapick
5.      Dvdrw
6.      Lcd led 14 inci
7.      Lan,ardreader,usb 3.0,usb 2.0,bloetoth
8.      Os.windows 8.1 pro 32bit
9.      Mouse
Database menggunakan MySql serta sofware pendukung aplikasi ini yaitu, dreamwever 8 dan xampp.

b.   Software Requirements Analysis
      Proses pencarian kebutuhan diintensifkan dan difokuskan pada software. Seorang software engineer harus mengerti tentang Software yang diminta oleh pelanggan, domain informasi dari software, misalnya fungsi yang dibutuhkan, user interface, dan lain sebagainya. Dari 2 aktivitas tersebut (pencarian kebutuhan sistem dan software) harus didokumentasikan dan ditunjukkan kepada pelanggan. Berdasarkan hasil wawancara pada MA.Sabda Ria Nada, untuk sistem informasi akademik yang diusulkan meliputi: data guru, data kelas, data siswa, data mata pelajaran, serta data nilai, diharapkan dengan sistem informasi yang diusulkan ini semua data dapat tersimpan dengan baik serta mudah dalam pencarian.Khusus pada penilaian, aplikasi ini memudahkan arsip penilaian yang dilakukan pada proses pembelajaran. Meliputi penilaian tugas, UTS, dan UAS. Diharapkan dengan adanya sistem informasi akademik pengarsipan data lebih terstruktur dan mudah.

a.      Design
      Tahap ini merupakan tahap penggambaran elemen - elemen yang terpisah kedalam sebuah sketsa untuk memperjelas bentuk sebuah sistem. Desain harus dapat mengimplementasikan kebutuhan yang telah disebutkan pada tahap sebelumnya. Seperti 2 aktivitas sebelumnya, maka proses ini juga harus didokumentasikan sebagai konfigurasi dari software.

b.   Coding
      Tahap ini adalah tahap dimana seorang programmer merubah desain yang telah dibuat kedalam bahasa pemrograman yang dapat dimengerti oleh komputer.

c.    Testing and Implementation
      Setelah proses coding selesai dan menjadi sebuah sofware, yang harus dilakukan adalah mencoba menjalankan software tersebut agar software tidak memiliki error, dan hasilnya harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan yang sudah didefinisikan sebelumnya.pada tahap ini nantinya akan dilakuakan pengujian black box. 

d.   Maintenace
       Software yang telah dibuat memerlukan pemeliharaan dan pengembangan karena
software yang dibuat tidak selamanya hanya seperti itu bisa saja masih ada error kecil yang
tidak diketahui pada tahap Testing, atau mungkin ada penambahan menu yang belum ada pada
software tersebut. Pengembangan diperlukan ketika adanya perubahan dari eksternal yayasan
seperti ketika ada pergantian sistem operasi, atau perangkat lainnya.

      Adapun   keunggulan    da kekuranga penggunaa metode   waterfall  dalam mengembangkan suatu sistem adalah:
1.   Keunggulan
a. Kualitas dari sistem yang dihasilkan akan baik. Ini dikarenakan oleh pelaksanaannya secara bertahap. Sehingga tidak terfokus pada tahapan tertentu.
b.Pengarsipan pengembangan sistem sangat terorganisir, karena setiap fase harus terselesaikan dengan lengkap sebelum melangkah ke fase berikutnya. Jadi  setiap fase atau tahapan akan mempunyai dokumen tertentu.
2.   Kekurangan
a.  Diperlukan manajemen yang baik, karena proses pengembangan tidak dapat dilakukan secara berulang sebelum terjadinya suatu produk.
 b.  Kesalahan kecil akan menjadi masalah besar jika tidak diketahui
 c.  Costumer harus menunggu pembuatan perangkat lunak yang memakan waktu lebih lama, karena pembuatan software dimulai ketika tahap desain sudah selesai. Sedangkan pada tahap sebelum desain bisa memakan waktu yang lama.
d. Pada kenyataannya, jarang mengikuti urutan sekuensial seperti pada teori. Iiterasi sering terjadi menyebabkan masalah baru. 

0 Response to "Rekayasa perangkat lunak menggunakan metode waterfall"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel